Psikologi Kepahlawanan: Mencari Pahlawan di Sekitar Kita (Bagian II)

Psikologi Kepahlawanan: Mencari Pahlawan di Sekitar Kita (Bagian II)

Oleh: Margaretha

Pengajar Psikologi Forensik

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Helping-Hand

Siapa pahlawan?

Selain itu, Allison dan Goethals (2011, dalam Goethals, 2012) melakukan riset tentang siapa sajakah pahlawan bagi hidup masyarakat saat ini di Amerika Serikat. Sekitar 450 orang dewasa, usia 18-72 tahun memberikan respon yang menarik, yang secara umum dibagi menjadi 3 kelompok pahlawan, yaitu: pahlawan familial, pahlawan nyata di masyarakat, dan pahlawan fiksi.

Pahlawan familial atau berasal dari keluarganya sendiri, biasanya adalah orang tua atau orang yang lebih tua yang membantu anggota keluarga yang lebih lemah. Hal ini dilaporkan oleh sekitar 32% responden. Keutamaan pahlawan familal berupa bantuan emosional, finansial dan juga kesempatan untuk melakukan pengembangan diri. Hal ini dapat dipahami, bahwa walaupun sifat kepahlawanan adalah prososial universal, namun mereka akan lebih berupaya untuk membantu anggota keluarganya sendiri. Dalam psikologi evolusi, hal ini sesuai dengan teori seleksi familial (kin selection), dimana menyelamatkan anggota keluarga atau orang dengan hubungan sedarah akan diutamakan dalam rangka mempertahankan genetik agar tetap dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Baca lebih lanjut

Psikologi Kepahlawanan: Mencari Pahlawan di Sekitar Kita (Bagian I)

Psikologi Kepahlawanan: Mencari Pahlawan di Sekitar Kita (Bagian I)

Oleh: Margaretha

Pengajar Psikologi Forensik

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

 

So each of us may possess the capacity to do terrible things. But we also posses an inner hero; if stirred to action, that inner hero is capable of performing tremendous goodness for others (Phillip Zimbardo).

2

Siapa pahlawan? Ada yang menjawab, adalah mereka yang meninggal karena menyelamatkan orang lain dari kebakaran. Ada yang menjawab, adalah mereka yang cacat karena menyelamatkan orang dari kecelakaan; adalah mereka yang yang merubah dunia dengan ide dan alat yang dibuatnya, atau mereka yang mampu melawan godaan dan tekanan sosial korupsi. Ada juga yang dianggap pahlawan karena tindakan bunuh diri yang dilakukannya di tengah kerumunan demi nilai yang dibelanya. Ditengah-tengah berbagai cerita tentang tindakan kepahlawanan, maka tulisan ini disusun untuk mencoba menjawab tentang apa, siapa, dan jenis kepahlawanan (bagian 1), lalu uraian tentang bagaimana persepsi dan dampak kepahlawanan (bagian 2).

Baca lebih lanjut