Oleh: Mifta Haza Rahmayuna
Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Psikologi Forensik Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Kontroversi skandal video porno menghebohkan dunia hiburan tanah air, video tersebut melibatkan public figure Nazril Irham atau biasa dikenal dengan nama Ariel Peterpan. Ariel menuai kontroversi setelah beredar video mesum mirip dirinya bersama sang kekasih yaitu Luna Maya di media pada akhir Mei 2010. Tidak lama kemudian masyarakat kembali dihebohkan dengan beredar video mesum mirip Ariel dan kali ini bersama seorang mirip public figure wanita yaitu Cut Tari.
Video itu sudah mulai beredar pada 22 Mei 2010. Tidak lama kemudian Ariel dan Luna memenuhi panggilan penyidik Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, mereka diperiksa sebagai saksi. Kepolisian mengidentifikasi lokasi pelaku yang pertama kali menyebarkan video mesum itu sebelum Ariel dan Luna Maya menjalani pemeriksaan kedua. Ketika itu status mereka masih sebagai saksi. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Mabes Polri mengusut tuntas kasus video mesum itu. Menurut Presiden, kasus itu bukan semata-mata persoalan hukum, melainkan juga soal moral bangsa.
Setelah sekian lama proses penyidikan Ariel menyerahkan diri ke Markas Besar Kepolisian RI saat itu statusnya sudah tersangka. Polisi menyebutkan pria berinisial K yang diduga sebagai pengunggah pertama video mesum Ariel merupakan pengelola sebuah situs lokal di tempat terpisah artis Luna Maya dan Cut Tari meminta maaf atas kasus video porno dengan Ariel, permintaan maaf ini ditujukan pada keluarga dan masyarakat. Mabes Polri menahan pria berinisial K yang diduga sebagai pengunggah video porno Ariel. Reza Rizaldy alias Redjoy (RJ) ditangkap di Bandung. RJ merupakan operator editing favorit Ariel. Belakangan terungkap RJ yang mengambil video dari koleksi Ariel. Mabes Polri melimpahkan berkas Ariel ke kejaksaan dan tim Mabes Polri dan Kepolisian Resor Sumedang mengamankan tiga mahasiswa yang diduga terlibat pengunduhan video mesum Ariel. Pengadilan Negeri Bandung menghukum Ariel dengan kurungan selama 3,5 tahun dan denda Rp 250 juta. Menurut hakim, Ariel terbukti membantu penyebaran serta membuat dan menyediakan pornografi. Ariel mengajukan banding meskipun pada akhirnya majelis hakim Pengadilan Tinggi Bandung justru menguatkan vonis Pengadilan Negeri Bandung. Ariel berusaha mengajukan kasasi tetapi Mahkamah Agung menguatkan vonis Ariel di Pengadilan Tinggi Bandung sekaligus menolak kasasinya. Ariel tidak mendapat hak remisi di hari Lebaran tahun lalu karena saat itu perkaranya masih proses kasasi. Setelah menjalani hukumannya Ariel melakukan asimilasi dan ia bekerja sebagai pegawai di sebuah konsultan arsitek di Bandung. Pada tanggal 23 Juli 2012 Ariel mendapatkan pembebasan bersyarat.
Kehebohan kasus ini bahkan diberitakan oleh media mancanegara dan beritanya menjadi salah satu headline terpopuler di beberapa situs maupun surat kabar Internasional. Daily Maily, salah satu tabloid besar di Inggris menyebutkan kasus ini dengan judul headline “Sex Tape Scandal Indonesian Pop Star Nazril Irham Facing 12years Jail for Breaking Strict Obscenity Laws”. Begitu pula pada situs internasional seperti Channel News Asia di Singapura, A Pakistan News, juga What is the Trend Filipina yang memberi judul “Ariel Peterporn Scandal”. Pada situs online majalah Tempo 13 Juni 2010 juga diberitakan surat kabar Saturday Star di Afrika Selatan memuat berita mengenai pemeriksaan Ariel, Luna dan Cut Tari, bahkan surat kabar ini mengutip kecaman twitter milik Menteri KOMINFO Tiffatul Sembiring dan Jubir Wapres Boediono pada saat itu mengenai kekhawatiran akan pengaruh buruk video tersebut pada moral bangsa. Beberapa media nasional juga menyebutkan bahwa terdapat informasi mengenai adanya rekaman video mirip Ariel bersama sejumlah pria. Hal tersebut menimbulkan asumsi adanya kecenderungan orientasi seksual ganda atau biseksual pada Ariel yang dikuatkan oleh pernyataan dari Kombel Pol. Marwoto Soeto sebagai Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri pada saat itu.
Rekam Jejak Perkembangan Seorang Ariel “Peterpan”
Nazril Irham atau biasa disebut Ariel adalah seorang penyanyi asal Indonesia yang merupakan vokalis dari grup band music Peterpan yang sekarang berganti nama menjadi Noah. Anak ke tiga dari tiga bersaudara ini tercatat pernah berkuliah di jurusan Arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung. Ariel kecil tumbuh dari keluarga yang harus berpindah-pindah. Hal ini dikarenakan ayah Ariel yang seorang pegawai lapangan di perusahaan minyak Pertamina, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Tak heran karena profesi ayahanda-lah yang mengharuskan sang Ariel kecil tidak menetap lama disuatu tempat. Setelah berada di kota Langsa, Nangroe Aceh Darussalam selama tujuh tahun. Ariel sekeluarga pindah ke Bandung dari sini sosok Ariel kecil memperlihatkan bakat besarnya pada bidang seni, yaitu menggambar. Bukan seperti profesinya sekarang sebagai penyanyi, Ariel kecil banyak menorehkan prestasi pada perlombaan menggambar hingga ia bercita-cita ingin menjadi arsitek dan menjadi mahasiswa jurusan arsitektur di Universitas Parahyangan, Bandung. Beranjak remaja Ariel menemukan satu hobi baru pada bidang musik, tercatat sejak kelas I SMP ia membuat beberapa grup band musik dari mulai Peppermint, Sliver, Cholesterol, hingga Topi meskipun semua grup band tersebut harus bubar di tengah jalan. Beberapa anggota grup band terakhir Topi sepakat untuk membentuk grup band baru yang di beri nama Peterpan, dari sinilah awal karier Ariel bermula ia menembus kafe-kafe di Bandung untuk tampil hingga ia bertemu dengan Noey yang selanjutnya menjadi produser untuk album Kisah 2002 Malam.
Single yang meledak dipasaran membawa nama Ariel menjadi idola baru di industry musik tanah air. Ariel menjadi pujaan wanita pecinta musik Indonesia. Secara cepat ia menorehkan prestasi kembali, kali ini prestasi untuk menggaet wanita-wanita cantik dan bukan hanya sembarang wanita cantik tetapi artis papan atas ibukota. Dari mulai Melly personel “She”, Audy Item, BCL, Aura Kasih, Luna Maya, Andhara Early hingga lawan mainnya pada iklan shampoo Amy Lee model asal Inggris. Ariel juga pernah menikah dengan Sarah Amelia yang melahirkan anak bernama Alea meskipun akhirnya bercerai pada Maret 2008. Tidak berhenti sampai disitu kemunculan video porno mirip Ariel bersama kekasihnya menambah daftar panjang mengenai asmaranya. Menurut pengakuan dari Ariel kasus ini bermula dari hilangnya harddisk eksternal miliknya. Belakangan ini diketahui didalam harddisk eksternal tersebut terdapat 32 file yang terdiri dari 23 video porno dan sembilan foto Ariel bersama sejumlah wanita, 5 dari video tersebut merupakan gambar Ariel bersama sejumlah pria.
Kelalaian akan hilangnya harddisk tersebut berdampak akan penyebaran video yang mirip Ariel diunggah ke Internet oleh sejumlah oknum. Alhasil Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari dipanggil penyidik dalam pemeriksaan di Mabes Polri. Vonis hukuman dijatuhkan pada sidang Senin 31 Januari di Pengadilan Negeri Bandung sekitar pukul 09.30, Ariel di dakwa dengan hukuman 3 tahun 6 bulan penjara dan denda 250 juta rupiah atau kurungan selama-lamanya 3 bulan penjara jika tidak bisa memenuhi denda tersebut. Vonis tersebut lebih ringan dibandingkan hukuman yang disarankan oleh pengadilan yaitu lima tahun enam bulan. Tepat setelah vonis dijatuhkan beberapa media asal mancanegara langsung memberitakannya seperti media online asal New York, ABC News menulis headline dengan judul “Indonesian Star Gets Jail Time in Sex-Tape Scandal” dan media asal Australia, The Australian dengan judul “Indonesian pop star Ariel jailed over homemade sex tapes” . Vonis ini tidak berlaku untuk Luna Maya maupun Cut Tari karena mereka dianggap saksi penting dalam persidangan yang sedang dijalankan..
Vonis telah dijatuhkan, sang idola harus menerima hukuman dari apa yang telah ia perbuat. Dicabutnya hak kebebasan untuk Ariel mengharuskan ia berada pada Lembaga Pemasyarakatan. Selama di dalam lembaga pemasyarakatan Ariel bukan lagi public figure yang diberikan hak special, disana ia diperlakukan sama seperti warga binaan lainnya. Setiap warga binaan mendapat pembinaan sesuai dengan kasus yang dialami. Kasus pornografi yang dialami Ariel juga mendapat pembinaan baik secara hukum maupun secara psikologis. Pembinaan ini dilakukan agar warga binaan dapat menyadari kesalahan serta dapat memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahannya. Pembinaan yang dilakukan harus cocok dan sesuai dengan pribadi dari setiap warga binaan. Pada kasus Ariel kita akan melihat dari berbagai sisi dan kemungkinan.
Public Figure dan Narsistik
Selebriti (public figure) adalah individu yang telah mencapai tingkat ketenaran yang membuat mereka terkenal di masyarakat (Young & Drew, 2006). Perkembangan budaya seorang public figure telah melahirkan rasa ingin tahu yang intensif dan spekulasi tentang kepribadiannya. Secara khusus ketika mereka terlibat dalam perilaku sensasional sering dihipotesiskan sebagai tindakan narsisme (Grigoriadis, 2005). Awal mulanya istilah “narsisme” berasal dari Yunani Narcissus. Seorang yang menjadi narsis memiliki konsekuensi baik positif maupun negatif. Di sisi positif, individu narsistik tampaknya kurang tertekan, ekstrovert, memiliki kemampuan awal untuk disukai yang kuat, dan dapat tampil lebih baik di depan umum daripada non-narsistik (Wallace & Baumeister, 2002). Sisi negatifnya, individu narsistik mendambakan perhatian yang berlebihan dan sering kurangnya empati. Hal ini yang terkadang membuat beberapa narsistik sulit bekerja pada tingkat personal akang mengubah kesan positif awal yang sudah baik menjadi kesan negative. Pada Davidsan (2010) juga disebutkan bahwa kecenderungan gangguan kepribadian narsistik memiliki pandangan berlebihan akan diri maka dari itu mereka menghendaki perhatian dan pemujaan berlebihan, hal ini juga membuat terfokus dengan fantasi keberhasilan besar, kesuksesan, dan kecantikan diri.
Public Figure dan Self Concept
Konsep diri (self concept) adalah pandangan diri individu tentang dirinya sendiri, yang meliputi pengetahuan tentang diri, penghargaan tentang diri dan penilaian tentang diri. Konsep diri adalah refleksi apa yang individu pandang dalam diri individu itu sendiri (Patton, 2002: 118). Konsep diri merupakan organisasi yang stabil dan berkarakter yang disusun dari persepsi-persepsi yang tampaknya bagi individu yang bersangkutan sebagai hal yang mendasar. Konsep diri dan harga diri merupakan dua konsep yang saling terkait muncul secara bersamaan. Konsep diri merupakan komponen kognitif sedangkan harga diri merupakan komponen evaluative dari self yang terdiri dari evaluasi positif negative yang dimiliki seseorang tentang diri sendiri. Konsep diri pada public figure biasanya mereka mempersepsikan diri mereka cantik/tampan (aspek fisik), kreatif (aspek psikis), punya banyak teman (aspek social). Konsep diri akan berpengaruh pada kepribadian seseorang. Persepsi-persepsi diatas dapat mempengaruhi kepribadian mereka timbulnya rasa percaya diri yang berlebihan dan memiliki ego dan kebanggaan yang besar atas apa yang mereka miliki.
Public Figure dan Self Presentation
Dalam proses presentasi biasanya individu akan melakukan pengelolaan kesan, menseleksi dan mengontrol perilaku agar sesuai dengan situasi dimana perilaku itu dihadirkan, serta memproyeksikan pada orang lain suatu image yang diinginkannya. Semua itu dilakukan Karena adanya keinginan agar orang lain menyukai dirinya, ingin mempengaruhi mereka, ingin memperbaiki posisi, ataupun memelihara status. Self presentation adalah proses dimana kita mencoba untuk membentuk apa yang orang lain pikirkan tentang kita dan apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri (Leary & Kowalski, 1990; Schlenker & Weigold, 1992; Tedeschi, 1981). Seorang public figure menjadi sebuah keharusan untuk menampilan self-presentation-nya di depan umum. Hal tersebut untuk membuat image yang ia inginkan tersampaikan secara sempurna dihadapan orang lain. Self-Presentation inilah yang menghasilkan pemberian nilai oleh orang lain. Pemberian nilai mencakup segala hal yang dilihat mengenai si public figure ini, disini penyampaian pesan tentang diri mereka sesuai atau tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ketika Self-Presentation positif yang tersampaikan akan menimbulkan kemungkinan feedback positif dari orang lain sedangkan ketika self-presentation negative yang tersampaikan atau bahkan tidak sesuai apa yang diinginkan kemungkinan feedback negative dari orang lain semakin besar pula.
Analisis Pembinaan untuk Kasus Video Porno
Warga binaan di dalam lembaga pemasyarakatan sesuai Perarturan Pemerintahan No. 57 harus mendapatkan pembinaan seperti pembinaan kerohanian, kewarganegaraan, medis dan kesehatan, sosial, keterampilan dan olahraga. Meskipun demikian pembinaan-pembinaan tersebut masih dirasa cukup kurang untuk dapat menyentuh kebutuhan psikologis dari para pelaku pembuat video porno. Aktivitas mengabadikan kegiatan seksual dalam video maupun kamera memang dapat dtinjau secara psikologis. Seseorang dengan kecenderungan demikian memerlukan visualisasi dirinya sebagai bentuk ke-aku-an. Mereka ingin melihat wujud diri yang dapat mereka banggakan melalui video atau gambar diri mereka. Apalagi di lain sisi ketika aktivitas tersebut dilakukan bukan oleh orang sembarang tetapi salah satu public figure ternama banyak hal psikologis yang harus dipahami dari kasus ini.
Pada kasus Ariel ia adalah seorang public figure yang dielu-elukan banyak pihak, ketika seorang Ariel memiliki ide untuk membuat video porno, ia menghendaki kesuksesan diri dan “kecantikan” dirinya diabadikan dan dipertontonkan. Ia merasa tidak cukup hanya dikenal diatas panggung sebagai penyanyi, ia juga ingin dikenal sebagai penakluk hati banyak wanita cantik. Dilihat dari riwayat kisah asmaranya Ariel bukan hanya menaklukan hati wanita biasa tetapi wanita-wanita cantik yang tidak sembarangan beberapa diantaranya adalah public figure juga. Tidak cukup hanya menaklukan hati para wanita saja, ia mampu tidur bersama dengan mereka sekaligus diabadikan. Sunggu ironis memang, tetapi ketika dilihat dari sisi yang berbeda ataupun dari sisi pelaku ada kepuasan dan kebanggaan yang didapat pada saat mereka melakukan hal tersebut. Bahkan bisa saja mereka berfikir ini adalah penghargaan untuk dirinya yang sudah mampu mencapai berbagai keberhasilan pada kehidupan ini.
Ariel memiliki konsep diri akan pengetahuan dan penilaian yang cukup baik mengenai dirinya sendiri terbukti ketika ia seorang public figure menempatkan diri pada suatu kelompok dan membandingkannya pada orang lain, Ariel tidak mau memilih sembarang wanita untuk menjadi pendampingnya. Kecenderungan narsisme yang dimiliki Ariel berdampak pada pendambaan akan perhatian, pemujaan serta empati berlebih pada dirinya yang menimbulkan ego besar agar memunculkan kebanggaan (pride) pada diri sendiri. Kemungkinan persepsi yang dimiliki Ariel mengenai fisik seperti “wajah saya tampan” dan persepsi sosial seperti “semua orang menyukai saya” inilah yang berdampak akan perilaku serta kepribadian dia selama menjadi public figure. Tidak heran bila ia memiliki kebanggaan yang amat besar. Konsep diri seperti ini dimungkinkan karena pernah adanya penolakan pada diri Ariel di masa lalu karena itu pula ia tidak mau lagi merasakan sakitnya penolakan ketika ia menjadi public figure. Ketika ia sudah berhasil tidak mengalami penolakan, ia berusaha untuk mengabadikannya untuk mengenang kembali ataupun melihat bagaimana hebatnya dirinya. Sayangnya pengabadian videonya tersebut terkuak ke khalayak luas yang membuat timbulnya masalah untuk diriya dikemudian hari.
Jika dilihat lebih dalam seorang individu yang selalu menonjolkan segala kelemahan pasangannya (diasumsikan Ariel memberikan media untuk memperlihatkan tubuh ‘kelemahan’ pasangannya) merupakan tanda-tanda kurangnya harga diri yang ia miliki. Pada suatu situasi Ariel akan menjadi relative kurang peka atas kebutuhan-kebutuhan pasangannya dan ia hanya terfokus pada pencapaian kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya sendiri. Berbagai sumber juga menyebutkan jika menjadi porn star ia memiliki self image yang rendah tetapi tidak untuk Ariel ia memiliki self-image yang cukup dan kualitas hidup yang baik. Sesuai dengan sebuah penelitian mengenai stereotype mengenai porn star tidak semua dari mereka yang memiliki self image yang rendah bahkan terkadang mereka lebih cukup kuat tingkat kerohaniaanya dibanding yang bukan porn star, ini telah diuji pada 177 porn star dari beberapa Negara. Kemungkinan pada Ariel yang berkecenderungan biseksual seperti file-file yang ditemukan pada harddisknya juga dinilai sebagai ia menikmati seks dalam kehidupannya.
Ariel sukses mempresentasikan dirinya pada masyarakat luas, ini dilihat dari tidak sedikit fans yang mengidola dan memuja public figure satu ini. Ia mampu untu mengelola perilaku diatas panggungnya dan memproyeksikan kepada masyarakat seperi image yang diinginkan. Sebelum terjadinya skandal ini, Ariel terkenal pribadi yang tidak banyak omong, cool, menyambut baik fans, begitupula syair-syair lagu yang ia bawakan begitu menyentuh hati. Ariel mampu mempromosikan dirinya di depan orang-orang agar ia dan bandnya dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Tidak heran ketika, sang idola terjerat skandal ini para fans berusaha dengan sekuat tenaga mempertahankan idolanya, memperbaiki statusnya dan mendukung Ariel bahkan mereka rela mengorbankan aktivitasnya hanya demi melihat persidangan Ariel
Pembinaan Kognitif di dalam Lembaga Pemasyarakatan
Pembinaan psikologis yang seharusnya dititikberatkan pada pembinaan kognitif. Pembinaan kognitif behavioral berfokus pada situasi bukan pada karakteristik. Setiap individu yang mendapatkan pembinaan kognitif, masing-masing dianalisis dalam hal kesalahan logika dan skemata disfungsional. Pembinaan kognitif dilaksanan dengan mempersuasi individu untuk menerima inti model kognitif yaitu bahwa perasaan dan perilaku utamanya merupakan fungsi pikiran kemudian kesalahan logika digali. Pembinaan ini juga mencoba menemukan berbagai asumsi atau skemata disfungsional yang mendasari pikiran dan perasaan individu tersebut. Skemata disfungsional inilah yang harus diubah pada Ariel mengenai konsep diri, pengetahuan tentang dirinya dan penilaian diri sendiri. Jika proses kognitif akan pandangan terhadap diri sudah dapat berjalan sebagaimana mestinya ini akan berdampak pada narsistik serta harga diri yang rendah pada Ariel. Harus diadakannya proses evaluative pada proses kognitif setiap warga binaan agar proses pembinaan lebih efektif dan warga binaan dengan kasus pornografi tidak mengulangi kesalahan yang sama kembali..
Simpulan dan Reflektif
Dalam uraian diatas, memberikan gambaran mengenai pembinaan yang tepat didapatkan dalam lembaga pemasyarakatan. Kasus Ariel ini dilihat dari sudut pandang psikologis, Ariel mempunyai self promotion yang tinggi dimana dia mampu menarik simpati dan mampu mempengaruhi para fans untuk tetap selalu mendukung walaupun dengan skandal yang telah Ariel lakukan. Bahkan untuk hanya sekedar bertemu atau melihat Ariel, fans tersebut mengorbankan beberapa aktivitasnya hanya demi melihat dan mendukung persidangan sang idola. Semua Itu dilakukan dan terjadi demi bebasnya seorang Ariel, yang mendekam di bui karena skandal video porno. Ariel juga mengalami harga diri yang rendah dalam kehidupan seksualnya dimana kemungkinan pernah terjadi penolakan dalam hidupnya yang menyebabkan dirinya memiliki konsep diri yang salah dan melakukan hubungan seksual dengan beberapa wanita sebagai pembuktian diri dan bahkan melakukan dokumentasi pada hubungan seksual tersebut. Sebagai public figure yang lekat dengan kecenderungan kepribadian narsisistik, Ariel memiliki ego besar akan kemampuan dan keunikan ia sebagai vocalist, menggunakannya kemampuan akan mengolah lirik Ariel dapat menggaet wanita-wanita cantik. Keberhasilannya akan menggaet wanita cantik dijadikannya sebagai suatu kebanggaan untuk dirinya sekaligus dijadikan kekuatan untuk memperlihatkan bahwa dirinya hebat. Pembuatan video tersebut dilakukan untuk menambah pembuktian dirinya bahwa dia mampu dan berhasil mendapatkan ke-aku-annya.
Menyarankan pembinaan yang tepat pada warga binaan lembaga pemasyarakatan merupakan peran clinical role pada psikolog forensic. Peran ini selain digunakan untuk menyarankan pembinaan yang tepat, biasanya diperuntukkan menjalin hubungan interpersonal antara psikolog dan kliennya, pada peran ini psikolog forensic memfokuskan pada dalam memahami aspek mental kliennya. Pada psikologi forensic uraian analisa kasus ini dapat membantu menyelesaikan masalah pembinaan di dalam lembaga pemasyarakata dan apa yang tepat untuk diberikan pada kasus pembuatan video porno atau kasus pornografi lainnya.
Referensi
Brown, J.M. & Campbell, E.A. (2010). The Cambridge handbook of Forensic Psychology. Cambridge: London.
Goffman, Erving. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. Harmondworth: Penguin.
Mehdizadeh, Soraya. (2010). Self- Presentation 2.0 Narcissism and Self Esteem on Facebook. Journal of Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking.
Miller, Joshua D. Thomas A Widiger & W. Keith Campbell. (2010). Narcissistic Personality Disorde and the DSM-IV. Journal of Abnormal Psycholgy. 119. 640-649.
Dennis, E. Reidy, et al. (2008). Effects of Narcissistic Entitlement and Exploitativeness on Human Physical Aggression. Journal of Personality and Individual Differences. 44. 865-875.
Young, S. Mark & Drew Pinsky. (2006). Narcissism and Celebrity. Journal of Research in Personality.
Anonim (2010). Ariel Bisexual diduga Beradegan dengan 4 Pria. Diakses pada tanggal 24 Desember 2014 dari http://wartapunyamedan.com/ariel-bisexual-diduga-beradegan-dengan-4-pria/
Muharrami, Novi. (2010). Video Mesum Ariel juga Populer di Singapura dan Pakistan. Diakses pada tanggal 24 Desember 2014 dari http://celebrity.okezone.com/ read/2010/06/09/33/341161/video-mesum-ariel-juga-populer-di-singapura-pakistan
Saleh, Nurdin. (2010). Berita Video Seks Ariel sampai ke Afrika Selatan. Diakses pada tanggal 24 Desember 2014 dari http://en.tempo.co/read/news/2010/ 06/13/125254791/Berita-Video-Seks-Ariel-Sampai-ke-Afrika-Selatan. Diakses pada tanggal 24 Desember 2014 dari http://wartapunyamedan.com/32-wanita-di-video-sex-ariel-sebagian-adalah-artis/
Diakses pada tanggal 24 Desember 2014 dari http://www.anneahira.com/kasus-luna-maya.htm
Diakses pada tanggal 24 Desember 2014 dari http://www.anneahira.com/ariel.htm