Kenakalan remaja Geng “Brasmada”: Mengupas faktor eksternal yang mungkin menjadi penyebabnya

Oleh: Latifa Zahra
Mahasiswa peserta Mata Kuliah Psikologi Forensik
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Beberapa waktu yang lalu fenomena geng remaja yang meresahkan sempat menjadi sorotan di beberapa surat kabar Indonesia. Fenomena kenakalan remaja yang dilakukan geng remaja Brasmada di Balikpapan pada tahun 2013 masih meresahkan warga serta aparat kepolisian akibat aktivitasnya yang menyimpang dari norma-bahkan beberapa diantaranya harus ditindak dengan serius karena adanya korban yang tewas-. Lalu apakah faktor individu semata mata yang menyebabkan kenakalan remaja tersebut? Bagaimana dengan kemungkinan faktor eksternal yang berasal dari keluarga serta lingkungan yang menyebabkan munculnya kenakalan remaja tersebut? Tulisan ini akan membahas faktor-faktor eksternal yang meliputi masalah primer dalam keluarga, putus sekolah, konformitas dan tekanan lingkungan yang mungkin terlibat serta memberikan kontribusi bagi peran psikologi forensik dalam fungsi aktuarial dan advesorial nantinya. Baca lebih lanjut

“Mencegah lebih baik daripada Mengobati”: Upaya preventif penyalahgunaan zat dari lingkungan terdekat anak

Oleh: Margaretha, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya
Disampaikan pada Seminar Anti Narkoba Gepenta Jatim 27 November 2014

IllustrationNarkotika, obat-obatan, rokok dan alkohol banyak yang disalahgunakan baik oleh anak, orang muda maupun dewasa. Bahkan saat ini, beberapa jenis zat sangat mudah ditemukan dan dibeli oleh anak dan remaja di lingkungannya, seperti: di rumah, di sekolah dan di komunitasnya. Bahaya tawaran narkoba mulai mengintai anak dan remaja Indonesia dengan berbagai cara, dari bentuk makanan, mainan, pengaruh teman atau bujuk rayu penjual agar kaum muda terbuai dan turut menyalahgunaan zat. Saat ini, penting bagi orang dewasa di sekitar anak dan remaja mengambil peran untuk menyiapkan mereka ketika menerima tawaran untuk menyalahgunakan zat. Orang tua dan guru perlu menyiapkan anak dan remaja agar mampu menolak penyalahgunaan zat.

Tulisan ini mencoba memahami fenomena penyalahgunaan zat pada anak-remaja, lalu menguraikan apa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dan sekolah dalam mencegah penyalahgunaan zat.

Baca lebih lanjut

Apa yang salah dengan “say no to drugs”

Apa yang salah dengan “say no to drugs”

Margaretha, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Gambar

“Say no to drugs!” Sering mendengar kalimat ini? Say No to Drugs adalah kampanye tentang zat dan obat terlarang serta pencegahan penyalahgunaan zat dan obat-obatan.  Dari mana asalnya? Apakah yang sudah kita ketahui mengenai kefektifannya dalam menurunkan tingkat penyalahgunaan zat dan obat-obatan di Indonesia?

Baca lebih lanjut

Gangguan Kepribadian Narsisistik

Gangguan Kepribadian Narsisistik

Oleh: Margaretha, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

 

Half the harm that is done in this world
Is due to people who want to feel important
They don’t mean to do harm ­
But the harm does not interest them.
Or they do not see it, or they justify it
Because they are absorbed in the endless struggle
To think well of themselves.

T. S. Eliot

Apakah anda pernah bertemu dengan orang dengan ciri-ciri berikut: lebih memperhatikan dirinya daripada orang lain di berbagai situasi, secara mendalam merasa dirinya lebih penting daripada orang lain, menuntut dihargai dan berharap dipuja, kurang bisa mengembangkan empati pada orang lain, dan cenderung merendahkan orang lain. Jika ya, mungkin anda pernah berhadapan dengan seorang narsis.

Baca lebih lanjut